Saya
membayangkan bahwa ditahun 2050 kelak, manusia akan semakin ketergantungan
dengan teknologi disegala bidang. Perkembangan teknologi yang pesat
memungkinkan manusia untuk semakin menikmati banyak hal dengan instan dan
cepat, karena ditopang dengan teknologi tadi. Dunia semakin menyempit,
begitupun ruang dan jarak. Jika kini mahasiswa dan dosen telah dapat melakukan
kuliah jarak jauh menggunakan teknologi komunikasi, kelak mungkin akan ada
robot yang didalamnya terpasang program untuk memberikan materi secara
komunikatif.
Pun
transportasi, kelak manusia tidak perlu lagi menggunakan pesawat untuk
bepergian lintas pulau. Akan ada jalur udara untuk kendaraan pribadi sehingga
mobil terbang mungkin akan diciptakan dan mulai dikembangkan seperti apa
teknologinya.
Akan
ada robot yang dipasangi abilitas untuk mengerjakan segala pekerjaan rumah,
sehingga asisten rumah tangga kemungkinan tidak akan lagi diperlukan. Begitupun
kasir di tempat belanja. Lalu ada mesin makanan dan minuman yang terkomputerisasi
dengan sensor suara. Ukurannya mungkin sebesar pintu, untuk menyimpan alat dan
bahan yang diperlukan. Saya membayangkan misalnya, kita berkata “nasi goreng”
lalu mesin tersebut mengeluarkan sepiring nasi goring untuk sarapan.
Sensor
suara akan sangat marak digunakan, sehingga pada tahun 2050 kemungkinan besar
kita tidak perlu lagi membuka dan menutup pintu dengan tangan, tinggal berkata
“buka” maka pintu akan terbuka. Atau ketika menyalakan komputer misalnya, user hanya harus berkata; “hidupkan
komputer”, maka seketika komputernya menyala.

