Selasa, 20 Oktober 2015

2050


Saya membayangkan bahwa ditahun 2050 kelak, manusia akan semakin ketergantungan dengan teknologi disegala bidang. Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan manusia untuk semakin menikmati banyak hal dengan instan dan cepat, karena ditopang dengan teknologi tadi. Dunia semakin menyempit, begitupun ruang dan jarak. Jika kini mahasiswa dan dosen telah dapat melakukan kuliah jarak jauh menggunakan teknologi komunikasi, kelak mungkin akan ada robot yang didalamnya terpasang program untuk memberikan materi secara komunikatif.
Pun transportasi, kelak manusia tidak perlu lagi menggunakan pesawat untuk bepergian lintas pulau. Akan ada jalur udara untuk kendaraan pribadi sehingga mobil terbang mungkin akan diciptakan dan mulai dikembangkan seperti apa teknologinya.
Akan ada robot yang dipasangi abilitas untuk mengerjakan segala pekerjaan rumah, sehingga asisten rumah tangga kemungkinan tidak akan lagi diperlukan. Begitupun kasir di tempat belanja. Lalu ada mesin makanan dan minuman yang terkomputerisasi dengan sensor suara. Ukurannya mungkin sebesar pintu, untuk menyimpan alat dan bahan yang diperlukan. Saya membayangkan misalnya, kita berkata “nasi goreng” lalu mesin tersebut mengeluarkan sepiring nasi goring untuk sarapan.

Sensor suara akan sangat marak digunakan, sehingga pada tahun 2050 kemungkinan besar kita tidak perlu lagi membuka dan menutup pintu dengan tangan, tinggal berkata “buka” maka pintu akan terbuka. Atau ketika menyalakan komputer misalnya, user hanya harus berkata; “hidupkan komputer”, maka seketika komputernya menyala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar